Hama Dan Penyakit Pada Flora Kelapa Sawit Dan Cara Pengendaliannya
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia, lantaran merupakan komoditas ekspor, data dari adonan pengusaha kelapa sawit indonesia tahun 2018 ekspor kelapa sawit mencapai 3,3 ton. Kelapa sawit merupakan tumbuhan yang buahnya sanggup diolah untuk menghasilkan minyak sawit atau kita kenal dengan minyak goreng.
sumber : instagram |
Sawit sanggup tumbuh pada tempat tropis, menyerupai Indonesia dan Malaysia. Tanaman kelapa sawit di Indonesia di tanam di pulau Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi di tanam di perkebunan dengan jarak tanam 9 m x 9 m x 9 m, biar tumbuhan tidak etiolasi dan mendapat cahaya yang cukup. Kelapa sawit memerlukan curah hujan yang cukup yaitu sekitar 2000-2500 mm setahun,.
Saat ini pemerintah telah melaksanakan banyak sekali perjuangan untuk meningkatkan produksi, namun ada beberapa hambatan yang mengakibatkan produksi menurun, salah satunya yaitu adanya hama dan penyakit pada tumbuhan kelapa sawit, kali ini minatpedia.com akan mebahas wacana hama pada tumbuhan kelapa sawit dan cara pengendaliannya.
HAMA
1. Ulat Api (Setora nitens).
Ciri-ciri dari ulat api yakni adanya satu garis membujur di potongan punggung, danterdapat 2 rumpun bulu agresif di potongan kepala dan ekmor, pada awalnya larva akan berwarna hijau dan akan berwarna kemerahan pada ketika memasuki masa pupa. Siklus hidupnya larva biasanya selama 50 hari, dan terbagi menjadi 7-8 instar. pupa berlangsung selama 17-27 hari, dengan panjang larva sekitar 40 cm. larva ini biasanya menyerang pada daun kelapa sawit.
Akibat dari serangan ulat api terhadap daun kelapa sawit, akan tersisa lidinya, dan akan merangas, hal ini mengakibatkan fotosintesis dari tumbuhan kelapa sawit kurang optimal, sehingga produksi pun menurun. satu ekor ulat api sanggup menghabiskan sekitar 300-500 cm2 daun perhari. selain itu tumbuhan sawit akan susah menghasilkan tandan dalam kurun waktu 2-3 tahun jikalau serangan sangat berat.
Pengendalian
Mekanik : pengutipan ulat di ladang dan sanitasi lahan.
Hayati : Parasitoid tricogramma sp dan bacillus thuringiensis
Kimiawi : Menggunakan pestisida kimiawi, khusunya insektisida.
2. Kumbang warak (Oryctes rhinoceros)
Kumbang warak yakni golongan ordo coleoptera, hama ini biasanya menyerang pada pelepah daun muda pada tumbuhan kelapa sawit, serangannya mengakibatkan pelepah daun akan gampang patah, hal itu akan menghambat pertumbuhan dari kelapa sawit, rusaknya titik tumbuh, pada serangan parah biasanya akan mengakibatkan tumbuhan mati. Ciri-ciri kumbang ini biasanya bertanduk, berwarna coklat kehitaman , pada ujung perut terdapat bulu-bulu halus, sedangkan pada jantan tidak berbulu. ukuran kumbang biasanya 40-50cm
Menurut sebuah penelitian, serangan kumbang warak menurunkan produksi tandan segar pada tahun pertama mencapai 60%, dan menimbulkan maut pada tumbuhan muda hingga 25%. Fase hidup dari kumbang warak dimuali dari telur, telur berwarna putih, oval, dan lalu menjadi bulat, kumbang warak biasanya meletakan telurnya di seresah-seresah materi organik, atau limbah buangan tandan kosong di bawah kanopi tumbuhan sawit, telur akan menetas dalam kurun waktu 2 minggu.
Larvanya ketika gres menetas akan berwarna putih kekuningan dengan ekor yang gelap, berukuran panjang 7-9 cm, larva akan berkembang selama 4-5 bulan. lalu akan menjadi pupa, berukuran 5-8 cmterbungkus kokon dari tandan sawit. imago berwarna coklat kehitaman.
Pengendalian kumbang tanduk secara konvensional yaitu dilakukan dengan sanitasi mencari larva yang berada di tumpukan tandan kosong di bawah kanopi kelapa sawit, sedangkan pengedalian secara alami untuk imago remaja bisanya dengan melaksanakan pemasangan trep feromon, yang menatik kumbang badak, sedangkan untuk larvanya menggunaka jamur metarhizium anisopliae.
3. Ngengat Thitartaba mundella
Hama ini merupakan hama yang menggerek tandan buah sawit, pada umumnya hama ini sanggup di temui pada areal dengan tandan buah denagn fruit set rendah, hama ini memerlukan waktu 1 bulan dalam siklus hidupnya, tanda-tanda serangan hama ini merusak pembungaan dan perbuahan, mereka akan memakan tangkai bunga dan menggerek ke dalam, larva menutupi bekas gerekan dengan benang-benng halus, ciri-ciri serangan biasanya terdapat kotoran atau serat-serat pada tanaman.
cara pengendalian biasanya memakai insektisida yang disemprotkan pada tumbuhan yang terserang, lalu sanitasi dan perawatan pemangkasan pada tandan kelapa sawit.
4. Mamalia
Hama jenis mamalia pada tumbuhan sawit yaitu contohnya, babi hutan, tikus, gajah. di pulau sumatra gajah bisanya mengakibatkan kerusakan seius pada pertanaman kelapa sawit, namun tentunya untuk mengatasi serangan gajah kita dilarang membunuh gajah tersebut, biasanya masyarakat akan memasang penghalau biar gajah tidak masuk ke areal perkebunan. sedangkan untuk mamalia tikus sanggup di gunakan redontisida.
5. Tungau merah
Hama ini menyerang pada perakaran tumbuhan kelapa sawit, tunga beukuran sangat kecil yaitu 0,5 mm, bisanya hidup di sepanjang tulang anak daun mengisap cairan dari tumbuhan dan warnanya akan berkembang menjadi mengkilat bronze. Hama ini berkembang secara pesat pada animo kemarau, dan alhasil akan merusak bibit tumbuhan kelapa sawit. Pengendalian memakai insektisida
Penyakit
1. Peyakit bacin akar
Gejala dari serangan penyakit ini adalah, pertumbuhan dari tumbuhan sawit akan mengalami abnormal, petumbuhan menjadi kerdil, tumbuhan menjadi lemah dan nekrosis, menyerang pada ketika pembibitan hingga tumbuhan dewasa. penyakit disebabka olej jamur rhizoctonia lamellifer dan phytium sp, menyerang dan mengakibatkan perakaran dari tumbuhan sawit mengalami kebusukan.
Upaya pengendalian bisanya dilakukan dengan, melaksanakan budidaya dengan baik dan benar, memakai varietas unggul, penaburan kapur dan dolomit dan meningkatkan pH, untuk tumbuhan yang sudah terlanjur terjangkit oleh penyakit, harus segera di bongkar dan dibakar.
2. Penyakit bacin kuncup
Sama hal nya bacin akar, penyakit ini juga mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil dan tumbuhan tumbuh tidak normal, tidak bisa membentuk buah, dan sering menyerang tumbuhan yang gres tumbuh atau muda. gampang saja mencari tanda-tanda dari serangan penyakit ini yaitu kuncup tumbuhan mmbengkok dan melengkung.
3. Penyakit bacin pangkal batang
merupakan salah tau penyakit penting pada pertanaman kelapa sawit di Indonesia, serangan parah pada tumbuhan yang berumur kurang dari 1,5 tahun mencapai 20-30%. penyakit ini di sebabkan oleh ganoderma boninense, cendawan yang mengakibatkan bacin pada kayu biasanya, tanda-tanda awalnya yaitu pada beberapa pelapah daun di pucuk tumbuhan berwarna pucat, dan menyerupai kekurangan unsur hara. dan terjadi nekrosis pada daun, lalu pelepah daun akan pupus mengering dan mengantung. pada lapisan bau tanah akar sawit yang terinfeksi akan tampak menyerupai lapisan putih menyerupai tikar.
Cara pengendalian yaitu menbang pohon yang telah terinfeksi, lalu membakarnya, dan membiarkan selama beberapa tahun lubang bekas akar tanaman.
4. Antraknose
Penyakit ini disebabkan oleh jamur melnconium sp, dan glomerella cingulata,dan botriyodiplodia palmarium, menyerang pada potongan tulang daun tumbuhan kelapa sawir, daun akan mengerin dan tumbuhan akan mati.
gejala penyakit ini ditandai dengan danya bercak pada ujung daun dan tepi daun tumbuhan sawit, dan bisanya bercak akan di kelilingi warna kuning, pembatas dari potongan daun yang sehat dan sakit, lalu pda tulang daun akan berwarna coklat dan hitam. pencegahan sanggup dilakukan dengan memakai bibit bermutu, sanitasi lahan dan pengaturan jarak tanam.
terimaksih semoga bermanfaat