Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Pemupukan Dan Takaran Pupuk Flora Kopi Biar Produktivitas Buah Optimal


Tanaman kopi merupakan komoditas unggulan, alasannya ialah cita-rasanya yang nikmat, dan banyak orang menyukainya. Tanaman kopi bukan tumbuhan orisinil asal Indonesia, tumbuhan kopi ialah tumbuhan yang berasal dari Afrika. Tanaman kopi di Indonesia berkembang melalui uji coba tanam dan pengembangan, yang balasannya sangat baik. 

Di Dunia kopi merupakan komoditas penting dalam ekonomi dunia, nilai perdagangan kopi mecapai 10,3 dollar US, intinya ada 3 jenis kopi dunia yang di kenal secara luas, yaitu Robusta, Arabika, dan Liberika, namun kopi yang nilai jual paling mahal ialah kopi Arabika.

Usaha peningkatan produktivitas kopi dilakukan banyak sekali cara, yang paling penting ialah pemupukan. Pemupukan dilakukan untuk menunjukkan kecukupan unsur hara pada tumbuhan kopi, dan membantu menyuburkan tanah, selain itu tujuan dari pemupukan ialah menjaga stabilitas tanaman, biar tidak terdefesiensi unsur harga, sehingga pertumbuhan tumbuhan optimal.

Tanaman kopi mempunyai kebutuhan unsur hara yang berbeda-beda menurut umur, jenis tumbuhan dan jenis unsur hara yang di butuhkan, tumbuhan kopi berumur renta dan yang masih muda, berbeda kebutuhan unsur haranya, untuk tumbuhan kopi yang masih muda, kebutuhan unsur hara terbesa yaitu unsur hara N,K,Ca, Mg, dan P. bahkan jenis tanamanpun berbeda kebutuhan unsur haranya. Jenis Kopi Robusta membutuhkan unsur hara yang lebih sedikit dibandingkan kebutuhan unsur hara tumbuhan kopi jenis arabika, hal ini didasarkan pada klon tumbuhan yangmemiliki produksi yang lebih tinggi membutuhka unsur hara yang lebih banyak.

Kunci produktivitas optimal ialah pemupukan  berimbang di tanah, caranya harus mengetahui atau memperhatikan kadar unsur hara tanah, jenis pupuk yang sesuai dan kondisi lingkungan fisik areal pertanaman. Jenis tanah, kadar unsur hara tanah, jenis pupuk, takaran takaran. Penentuan takaran pemupukan dilakukan dengan cara analisis tanah, analisis daun, dan produksi sebelumnya. Apabila belum ada data hasil analisis unsur hara sanggup memakai takaran pupuk tentatif sebagai berikut.

Dosis Pemupukan

Cara aplikasi pupuk.
1. Pemupukan cara sebar (Broadcasting).

Pemupukan secara sebar merupakan pemupukan yang paling sederhana dilakukan, hanya dengan menebarkan pupuk pada permukaan media tanam atau hanya disebar di sekitar perakaran tanaman. Metode ini biasanya dilakukan pada tumbuhan semusim ibarat padi dan lain-lain, kelebihannya pupuk akan tercampur merata di tanah,  namun metode ini berpotensi meningkatnya pertumbuhan gulma tanaman, serta tingkat fiksasi
cara ini dilakukan apabila.

a. Sistem perakaran menyebar dandekat dengan permukaan tanah.
b. Populasi tumbuhan tinggi alasannya ialah jarak tanam yang rapat.
c. Volume pupuk yang di gunakan cukup banyak.
d. Tingkat kelarutan pupuk tinggi biar sanggup diserap tumbuhan dalam jumlah banyak.
e. Tingkat kesuburan tanah relatif baik.

2. Pemupukan pada daerah tertentu (Placement).

Biasanya di letakan ibarat barisan lurus diantara larikan dan barisan tanaman. membentuk garis lurus atau melingkar disekitar tanaman. cara pemupukan yaitu menciptakan saluran dangkal secara melingkar atau lurus, dengan mencangkul tanah kira-kira 10cm dalamnya, dan 10 cm lebarnya. Kemudian meletakan pupuk pada saluran tersebut dan menutupnya dengan tanah. 

Cara berikutnya ialah menciptakan lubang sedalam 5-10 cm di tanah dengan jumlah lubang tertentu memakai tugal atau lingis secara melingkar di bawah tajuk, dan meletakan pupuk nya di dalam lubang tersebut.

Alasan memakai teknik ini adalah 

a. Kesuburan tanah relatif rendah
b.Pupulasi tumbuhan lebih rendah alasannya ialah jarak tumbuhan cukup lebar
c. Volume pupuk yang dipakai berjumlah lebih sedikit.
d. Volume akar tumbuhan sedikit dan tidak menyebar.

Pemupukan pada tumbuhan kopi dilakukan 2 kali dalam setahun, waktuny adlah awal demam isu hujan dan selesai demam isu hujan. Pada awal demam isu hujan tumbuhan kopi mengalami pertumbuhan vegetatif sehingga memerlukan nitrogen untuk pertumbuhannya, Sedangkan untuk demam isu kemaru tumbuhan akan mengalami pertumbuhan generatif, sehingga memerlukan kalium.

sekian dari kami, semoga artikel ini menunjukkan wawasan bagi pembaca dan terimakasih. 




Sumber https://minatpedia.blogspot.com/