Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjelajahi Gelombang Dan Budaya Kuno Kelas Dunia Di Pulau Sumba


MENJELAJAHI GELOMBANG DAN BUDAYA KUNO KELAS DUNIA DI PULAU SUMBA MENJELAJAHI GELOMBANG DAN BUDAYA KUNO KELAS DUNIA DI PULAU SUMBA


ReyGina Wisata | Hanya berjarak sekitar 50 menit penerbangan dari bandara Ngurah Rai, Bali, Pulau Sumba memberikan pengalaman yang kontras dan memuaskan untuk Anda jelajahi. Sumba yaitu sebuah pulau yang penuh dengan keindahan alam, dimana agama animisme kuno masih tumbuh subur di sana. Sumba, dua kali luas dari ukuran Bali ini hanya sedikit mendapatkan turis. Di sini Anda dengan sangat gampang menemukan banyak pantai indah yang masih sepi yang sangat cocok buat Anda abadikan di sampul majalah dan ekspo tombak tajam yang disebut dengan Pasola atau berselancar kelas dunia dengan keterpencilanya yang sulit Anda temukan di kawasan lainnya di dunia. Itu hanyalah beberapa alasan yang harus Anda pertimbangkan dikala ingin berkunjung menjelajahi gelombang dan budaya kuno kelas dunia di Pulau Sumba yang terpencil namun sangat menakjubkan.

BACA JUGA : 10 Pantai Terindah di Sumba Timur

Mengembara di salah satu pantai di Pulau Sumba, Anda pastinya akan bertanya-tanya dimana turis yang lainnya? Garis pantai berpasir putih yang subur di udara tropis yang indah dengan air maritim biru topaz yang jernih serta di dukung oleh tebing terjal dan vegetasi yang subur sepenuhnya untuk Anda sendiri dengan suguhan yang sesungguhnya.

Di ujung formasi panjang jalan tanah berlubang di distrik Kodi di selatan-barat, Anda akan menemukan Laguna Weekuri, sebuah laguna air asin yang dikelilingi oleh semak-semak pepohonan dan flora hijau. Airnya sangat jernih, hanya butuh waktu sekilas untuk melihat sesuatu di sana, 

BACA JUGA : 10 Pantai Terindah di Sumba Barat Daya

Pantai Mandorek yang terletak tidak jauh dari Laguna Weekuri yaitu teluk kecil dengan hamparan pasir putih dengan airnya yang mempesona yang diapit oleh batuan vulkanik. Walaupun Pantai Bawana yang paling populer di Pulau Sumba, dengan lengkungan watu raksasa dari tebing curam di atas pantai ke laut. 

Sangat jarang Anda akan menemukan wisatawan lainnya di pulau nan indah ini. Disini Anda hanya sanggup melihat penduduk setempat yang bekerja sebagai nelayan atau sebagai penjual kelapa muda,kain ikat atau pemanis khas masyarakat Pulau Sumba untuk Anda bawa pulang. 

BACA JUGA : Nihiwatu, Pantai Surfing Terbaik Idola Pelelancar Dunia

Di banyak pantai dan kawasan wisata lainnyabiasanya dikenakan biaya masuk sekitar 20 ribu sampai 50 ribu rupiah. Perhatikan juga bahwa wisatawan mancanegara masih sangat sedikit berkunjung ke pulau ini, perhatikan bagi Anda wisatawan perempuan dalam berpakaian renang sebab menimbulkan banyak penonton yang ingin tau dengan Anda.



sumber:Lonelyplanet.com